Pages

Thursday, April 04, 2013

Where is your motorcycle’s key?


Kemarin teledor lagi deh. Seperti sebelum-sebelumnya. Tapi kali ini lebih parah. Seperti nggak ada kapok-kapoknya menghilangkan kunci motor…

Sudah nggak bisa dihitung berapa kali kunci itu hilang. Sebenernya sih nggak hilang. Hanya perasaan dan pikiran saja yang beranggapan begitu. Lupa menaruhnya dikantung tas sebelah mana. Jadinya panik sendiri di antara keheningan ruangan kelas, kantin, masjid, dan tempat-tempat lain. Tangan dengan kasar gerabak gerubuk bongkar isi tas, bahkan terkadang isi tas dikeluarin semuanya. Ternyata.. kuncinya berada aman di kantong kecil bagian dalam tas. Fyuh.. lega kalau sudah begitu..

Hanya hal-hal seperti itu yang terjadi selama ini. Firasat yang mengatakan kunci tidak ada di tas. Lupa menaruhnya. Tapi ternyata sudah dimasukkan beberapa waktu lalu ke dalamnya. Ini jadi semacam “shock” terapi setiap hari. Deg-degan euy..

Pernah sih, waktu itu kuncinya benar-benar jatuh tanpa sadar karena belum juga dimasukkan ke dalam tas. Waktu itu sedang menunggu pintu lab yang terkunci dibuka. Padahal pas nunggu itu kita duduk dan sempet ngobrol-ngobrol dulu. Tapi nggak juga itu kunci dimasukin ke tas. Sampai akhirnya kita selesai kuliah di lab, duduk lesehan di koridor bareng semua temen sekelas, aku belum sadar juga kuncinya hilang.

Mungkin temenku itu gemes kali ya, kok aku sering kelupaan kunci. Sampe sekarang pun nggak sadar kuncinya hilang. Dia tanya “Fi, ngerasa ada yang hilang ngga? Coba periksa tas kamu.” Setelah tas diubek-ubek pun aku belum sadar kuncinya hilang. Terus mikir, apa ya barang berharga yang selalu dibawa? Loadingnya lama banget. Lalu.. ting! Oh iya, kunci motor!!

Alhamdulillah, untung ditemuin. Kuncinya jatuh dari pangkuan saat mau masuk lab tadi. Makasiih ya Allah :’)
Setelah kejadian itu, apa aku masih teledor? Ya nggak lah. Nggak salah lagi ^^”

Shock” terapi itu selalu saja ada. Entah lupa kalau sebenernya kuncinya sudah di dalam tas atau lupa memasukkannya dan tergeletak di meja, pangkuan, dll.

Seperti kemarin. “Shock” terapi itu ada lagi. Tapi kali ini bener-bener bikin shock. Kuncinya bener-bener ilang. Sadarnya pun saat magrib, ketika mau pulang setelah acara kumpul-kumpul akhwat universitas. Semua isi tas dikeluarin. Setiap kantong kecil diperiksa. Kantong jaket pun sama. Tapi nihil.

Ya Allah, kali ini bener-bener ilang. Aku pun sadar dimana hilangnya. Pasti di lantai 3, di tangga koridor ketika menunggu pergantian kelas. Kunci belum dimasukkan ke dalam tas setelah dari parkiran. Terus saja aku pegang. Aduuhh.. kenapa mengulangi kesalahan yang sama.

Bener-bener shock lho. Ini udah magrib. Kampus udah sepi dan gelap, ditambah rintik hujan. Tapi herannya kenapa aku nggak panik? Jantung pun nggak berdetak kencang. Mungkin karena sudah terlalu lelah sering mendapat “shock” terapi ini. Hanya bibir saja yang terus mencicit lirih menanyakan kabar kunci. “Kunci.. ayuk dong sayang, balik.” :’(

Kemudian, aku lapor ke satpam. Menyebutkan ciri-ciri kuncinya, tempat hilangnya dan merek motornya. Alhamdulillah, temen-temen masih setia menuggu. Pak satpamnya sendiri juga sedang sibuk periksa STNK motor-motor yang akan meninggalkan kampus. Cuma entah kenapa, dari respon bapak satpamnya, kok aku yakin ya itu kunci ada di beliau. Aku ditinggal ngeloyor pergi sama bapaknya yang menuju posnya. Tapa bilang babibu minta aku mengikuti beliau -__-

Jadi aku ikutin deh itu Bapak satpam. Terus beliau ngunjukin kunci motor dengan gantungan warna hitam.

“Kuncinya yang ini?”

“Iya paaak~~” Teriak histeris sendiri. Haha. Lega banget!

Si Bapak cuma senyum-senyum nahan. Nahan geli kali ya?

“Coba lihat dulu STNK nya!”

Aku unjukin deh itu STNK. Mulailah dialog antara aku dan si bapak satpam. Mulai dari menanyakan kembali merek motornya apa, beli tahun berapa, kok bisa ilang, sampai tentang orang yang udah nyoba bawa kabur ini motor. Akhirnya si Bapak nyuruh aku ngambil motornya di parkiran dan STNK beliau tahan dulu. Setelah balik dari ambil motor, si bapak mencocokkan kembali nomor kendaraannya. Then, he believed this motorcycle is mine :)

Lalu, aku tanya kembali tentang orang yang pengen bawa motor ini kabur. Beliau bilang bahwa tadi ada cewek yang mau keluar kampus bawa motor ini. Tapi karena tidak bisa menunjukkan STNK nya, dia balik lagi ke parkiran.

Yang perlu sodara-sodara tahu adalah, di kampus itu parkirannya gratis. Jadi sebelumnya tidak pernah ada pemeriksaan karcis ataupun STNK. Tapi sejak ada salah satu mahasiswa yang kecurian motor, diterapkan sistem pemeriksaan STNK ketika keluar kampus. Karena masih tahap sosialisasi, mereka yang lupa bawa bisa memberikan jaminannya berupa KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) untuk kemudian bisa ditukarkan dengan menunjukkan STNK nya di lain waktu.

Syukurnya, hari ini batas sosialisasi itu sudah habis. Jadi kalau tidak bisa menunjukkan STNK nya, maka tidak bisa ditukar dengan KTM dan harus tetap menaruh motornya disana. Bayangkan, jika seandainya KTM itu masih berlaku, mungkin motor itu udah lenyap pergi ke tempat yang jauuuuhhh banget. Si bapak pun mulai memberikan ceramah tentang pentingnya waspada dan menjaga kunci serta motornya. Cukup lama. Aku manggut-manggut mendengarkan. Sebelum pergi, nggak lupa aku bilang terima kasih yang seebanyak-banyaknya.

Memang sih, kaget saat denger motor ini udah mau dibawa kabur. Kalau itu bener-bener kejadian, orang tua bakal geger di rumah ngomelin. Tapi feeling nya kok agak berbeda ya. Entah yang pak satpam itu bilang bener atau hanya ingin membuat aku ini waspada, jadi membuat cerita yang mendramatisir begitu. Bukannya mau suudzon. Tapi dari hasil olah TKP membuktikan… wuihh..haha :D

Pertama, pak satpam bilang kalau yang berusaha membawa kabur motor adalah perempuan. Bukannya ingin meragukan, tapi apakah perempuan di kampus yang notabene semua berjilbab berani membawanya. Lain cerita kalau itu adalah laki-laki. Insya Allah aku percaya. #afwan, yang merasa laki-laki :) . Tapi wallahualam ya, kalau memang perempuan pun juga bisa punya niat yang buruk seperti itu.

Kedua, dari sekian banyak motor di parkiran, kok bisa ya menemukan pasangan motor dan kuncinya? Kalau kata temen sih, “Kan bisa ditebak, fi. Dari jenis kuncinya.” Tapi apa semudah itu hanya dengan melihat kunci, jadi tahu ini pasti jenis motor ini atau ini. Jika berusaha mencobanya satu-satu, tentu sudah menjadi perhatian orang-orang di parkiran, karena memang itu adalah jam pulang. Cukup rame yang ambil motor.

Ketiga, posisi motor di tempat parkiran tidak berubah. Persis banget pake sangat waktu pertama kali ditaruh. Padahal parkirannya luas. Apalagi saat ke kampus itu jam setengah 3 sore. Parkiran akan lebih luas lagi karena banyak mahasiswa yang sudah pulang. Hmm apa iya ya si pencuri juga kepikiran untuk mengembalikannya persis di posisi semula?

Keempat, kunci rahasia yang ada di dalam jok motor tetap aktif. Cara kerja kunci itu adalah jika motor dihidupkan tanpa menonaktifkan kunci rahasia, motornya akan bunyi melengking dan nggak berhenti sampai dimatikan dulu motornya. Jadi harus buka dulu joknya, dan matikan kunci rahasianya. Dari yang aku tahu, yang punya kunci rahasia seperti itu jarang, hanya motor Yamaha aja yang punya. Sedangkan di kampus rata-rata motornya matic dan bermerek Honda. Makanya, temen-temen banyak yang bingung kenapa setiap aku turun atau naik motor, selalu buka joknya. Jadi aku agak sangsi si pencuri ini juga tahu ada kunci rahasia di dalam jok. Apalagi posisinya ketutupan jas hujan yang aku lipet asal karena basah. Otomatis, ketika dia langsung menghidupkan motor, sudah pasti kelabakan waktu denger bunyi warning itu dan pergi meninggalkan TKP. Hem misal dia memang tahu tentang keberadaan kunci rahasia itu, apakah ketika tidak berhasil membawa motor itu keluar kampus kemudian mengembalikannya ke parkiran, sempat terpikir untuk mengaktifkan kembali kunci rahasia? Seolah-olah motor ini memang belum dibawa pergi. Hmm.. #jadi mikir sendiri..

Kelima, pencurinya berani banget ya nekat mau nyoba bawa kabur si motor. Padahal sudah tahu harus menunjukkan STNK. Misal dia juga tidak tahu tentang batas sosialisasi itu habis, tentu akan memberikan jaminan KTM nya untuk keluar kemudian dicatat nomor motornya. Nah, kalau empunya motor itu lapor kehilangan motor, tentu akan dicocokan STNK yang ada dengan nomor motor-motor yang meninggalkan kampus berdasarkan mereka yang menggunakan KTM sebagai jaminan. Nah lho, langsung ketahuan dong siapa yang membawa pergi. Hal yang seperti itu, apa si pencuri nggak kepikiran ya?!

Well, entah bener atau nggak tentang adanya pencuri itu, nggak ingin diambil pusing. Tetep makasiih banget sama pak satpam. Jadi ngerasa bersalah juga lho. Dulu aku sempet agak nggak suka dengan sikap beliau yang sok galak dan sangar. Tapi sebenernya hatinya lembuut banget. Hehe, afwan ya pak :)

Ini juga jadi pelajaran buat diri sendiri. Allah itu udah baik banget, sabar dengan aku yang teledor. Meski sering lupa, kunci itu selalu ada. Tapi kali ini mungkin Allah kasih teguran yang lebih keras, dengan bener-bener hilangnya kunci itu. Pernah denger nggak, “Manusia melakukan kesalahan itu wajar dan dimaafkan. Tapi jika sudah lebih dari tiga kali dan tidak berubah, dia termasuk…” apa ya? kok lupa. Itu ada hadist nya. Pokoknya ya seperti aku ini. Udah berkali-kali tapi nggak juga berubah. Maaf ya Allah. Maaf sangat. Terima kasih sudah mengembalikan kunci ini lagi. #sujud syukur di masjid dekat kampus setelah solat magrib.

Ini hikmah buat aku pribadi. Juga mungkin untuk kamu-kamu yang seorang rider. Meski hanya hal sepele, tapi akibatnya fatal. Bisa hilang duit berjuta-juta. Keteledoran itu bisa terjadi pada siapa saja. Kejahatan pun ada dimana-dimana. Tetaplah waspada dimana pun kamu berada. Waspadalah! Waspadalah!! Hoho..

So, where is your motorcycle’s key?
;)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...