Tujuh tahun berlalu sejak aku
kembali ke Jarkarta dari mudik dadakan ke Ponorogo, Jawa Timur. Bener-bener
dadakan, karena saat itu Mas Fendy - saudara sepupu - meninggal karena
kecelakaan :’(
Kini, alhamdulillah kami
sekeluarga bisa mengunjungi kampung halaman lagi. Kondisinya pun dadakan. Bukan
karena ada berita duka. Tapi karena perhitungan yang dadakan untuk beberapa
tahun ke depan (semua serba dadakan ^.^").
Penantian tujuh tahun itu
benar-benar sesuatu..
Pulkam nya kami pun bertepatan
dengan bulan Ramadhan tahun kemarin, seminggu sebelum Hari Raya, alias kita ini
sekalian mudik lebaran, hehe..
Kalau ditanya kampung siapa yang
dikunjungi, jawabannya adalah Bapak dan Ibu. Lho, ko bisa? Bisalah, daerahnya
kan sama, Ponorogo. Hanya beda desa yang saling bersebelahan. Jadi tinggal
pilih, setiap malam secara bergantian mau tidur di tempat Bapak atau Ibu. See :)
Alhamdulillah perjalanan ke sana
lancar tanpa kurang satu apapun. Ketika mulai memasuki wilayah Ponorogo, kami
disuguhi pemandangan yang sangaaaat indah. Well, maklum. Biasa di kota dengan
full asap kendaraan. Kalau bagi penduduk sana, yang begituan itu biasa. Tapi bagi
saya, itu luar biasa, hihi..
Udaranya pun sejuk. Rasanya gak
puas kalau hanya menghirup satu tarikan napas. Terlalu sayang untuk
ditinggalkan. Jalannya pun seperti tol, bebas hambatan. Bahkan kecepatan 70
km/jam pun ngga masalah tanpa harus rem atau menyalip kendaraan lain.
Sepanjang mata memandang, di
kanan kiri jalan hanya ada hamparan sawah, perkebunan tebu, lereng gunung dan
jurang. Apa iya ngga ada rumah? Eits, yang lagi dibicarakan ini ponorogo yang
sudah jauh dari pusat kotanya ya. Kalau yang bener-bener di pusatnya,
kapan-kapan diceritain deh. Sabaar.
Intinya, selama perjalanan menuju
rumah nenek itu, mata ngga bisa lepas dari setiap pemandangan yang ada. Rasanya
pun nggak cukup lensa mata yang hanya menjangkau penglihatan 1800. Kalau
perlu 3600. Haha.. wuih serem amat :P #forget it!
Mungkin susah kali ya
membayangkannya. Perlu ada foto. Sayangnya, pas perjalanan itu udah nggak kepikiran
lagi. Secara fisik, tubuh udah pegel-pegel di dalam bus selama 1 hari. Jadi ini
deh, dikasih foto pas pulangnya aja ya..
abis panen padi |
cerah sangat langitnya :) |
cuma sutet itu, bangunan tertinggi yang terlihat |
di balik gundukan pasir, ada hamparan pohon tebu |
di bawah itu adalah kali, tapi lebih mirip jurang |
Well, sepertinya itu dulu yang bisa di-share. Lain kali dilanjutin yaa ~
Meski sebenarnya udah telat
banget!! Ramadhan aja tinggal 99 hari lagi ^^
Tapi gpp lah, mumpung jadwal
kuliah belum padat dan jari-jari gatel pengen ngeramein ini blog.
Ok, see you later :)
Ok, see you later :)
No comments:
Post a Comment