Assalamu’alaikum..
Wah, udah lama ga update blog, berapa bulan ini ?!
Karena banyaknya alasan (terutama malas), jadi baru mulai nge-post lagi deh :)
Jadi, mulai aja deh. Kali ini mau cerita tentang pengalaman yang..ga disangka-sangka. Sedikit aneh dan lucu. Tentang koin.
Semua berawal dari keinginan mempunyai latpop. Memang itu barang banyak dijual dimana-mana, dengan berbagai model dan kecanggihannya. Begitu juga dengan harganya, bervariasi dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Namun keadaan keuangan keluarga lagi seret, jadi selalu ketunda untuk memenuhi keperluan yang lain. Apalagi si Bapak ga mau beli yang murah dan kecanggihan laptopnya rendah atau standar. Maunya yang diatas standar (excellent kali ya ^^a). Bapak maunya yang bisa untuk kerja (tapi laptop yang standar atau rendah kan juga bisa?!). Maunya yang bisa untuk keperluan design grafis, video shooting, dll yang perlu kapasitas besar dan bla-bla.. (gak terlalu paham -_-“). Itu artinya, laptopnya harus excellent dan harganya juga excellent. Jadilah si laptop itu ga kebeli-beli (padahal klo beli yang standar juga udah bisa). Padahal udah nunggu dari masuk kuliah dan sekarang udah semester 3, hiks.
Tapi rencana Allah selalu lebih indah jika kita mau bersabar. Sejak saat itu aku tidak mengungkit-ungkit lagi tentang laptop. Aku yakin, suatu saat laptop itu akan ada :)
..........
Tapi kali ini (setelah 2 semester berlalu) aku ga bisa nahan untuk bilang kalau aku benar-benar membutuhkannya. Banyak tugas kuliah dalam bentuk kelompok dan dipresentasikan saat di kelas. Jadi kami sering mengerjakannya di kampus, perpus, kelas, yang setidaknya butuh laptop untuk dibawa kemana-mana. Jika bukan karena itu, aku tidak mempersoalkan jika tidak punya laptop. Toh di rumah pun ada komputer.
Jadi kuutarakan maksudku dengan bilang,”Bu, kapan ya beli laptop?”
Hanya itu yang kukatakan tanpa menjelaskan alasan sebernarnya. Tapi orang tua manapun insya allah ngerti jika anaknya hanya bilang itu, hehe.
Akhirnya titik terang itu mulai terlihat jelas. Sebentar lagi laptop itu ada. Senangnya...
Tapi itu tidak lama, karena ada keperluan lain yang mendesak. Ibu sama Bapak mau beli sawah di kampung buat nenek sama mbah. Selama ini kita sekeluarga tinggal di Jakarta, ga bisa menjaga, merawat dan membalas budi mereka sebagai anak. Jadi dengan sawah itu, hasil panennya bisa untuk makan mereka sehari-hari dan dijual ke pasar. Setidaknya itulah cara mereka mambalas budi.
”Iya, beli sawah dulu aja, Bu. Laptopnya belakangan.”
Itu jawabanku, karena memang itu yang terbaik. Apalagi yang jual sawah ini masih ada hubungan sodara jauuuuh, jadi ditawarin ke kita dulu. Memang bakal lama ngumpulin duitnya, karena butuh puluhan juta. Itu berarti bakal lama juga laptopnya..
Tapi selalu ingat untuk ... “sabar”. Karena rencana Allah selalu lebih indah.
...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al- Baqarah 216)
Dan Allah pun menunjukkan kemurahan-Nya.. melalui koin.
Kami punya koin berwarna seperti emas. Ukurannya sedikit lebih besar dibanding koin logam 100-an yang lama (udah ga muncul lagi kayaknya). Koin itu dikasih sama Budhe (kakak dari ibu) tiga tahun yang lalu. Dan selama tiga tahun itu kami memakainya untuk kerokan klo lagi masuk angin. Haha. Jadi klo abis kerokan, koinnya dicuci dan ditaroh di pinggiran wastefel cuci piring sampai-sampai suka jatoh ke bawah kolong kulkas. Tapi ga sekali dua kali koin itu ngilang. Klo udah gitu, pake koin logam lain buat kerokan. Eh ternyata, koinnya ada di bawah kolong tempat tidur. Haha
Barulah berberapa bulan yang lalu Budhe di kampung telepon. Dia mengatakan sesuatu yang membuat kami termenung agak lama. Dia bilang apakah ada kemungkinan koin warna emas itu adalah.. EMAS?! Karena Budhe juga masih punya dua yang dulu dikasih oleh atasannya saat masih kerja. Jika dipikir-pikir, mungkin saja. Selama ini koinnya sering dipakai kerokan, tapi warnanya tidak berubah. Tetap kuning seperti emas.
Pergi-lah si Ibu ke toko emas. Dia tanya apa koin itu benar-benar emas. Pas diperiksa sama penjualnya, ternyata... EMAS ! EMAS! Itu koin beneran EMAS! Subhanallah..siapa sangka coba klo itu koin yang buat kerokan selama ini beneran emas. Apalagi ternyata beratnya sekitar 18 gram lebih, ckckck . Rezeki nomplok namanya. Alhamdulillah :D
“...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Qs. Ath-Thalaq: 2-3)
Jadilah koin itu dijual dengan harga sekitar 7,7 juta rupiah. Uang itu buat tambahan beli sawah yang ga lama setelah itu lunas terbeli. Lalu bagaimana dengan laptopnya?
Tentu saja Allah segera mengabulkannya. Orang tua ngumpulin lagi uang dan sebulan kemudian laptopnya sudah ada ditangan. Tapi harga dan mutunya? Alhamdulillah, mutunya bagus dan harganya juga bagus :p . Memang mungkin baru sekarang waktu yang tepat untuk beli. Karena sekarang baru ada keluaran laptop yang terbaru dan langka jumlahnya. Bagaimana tidak? Saat cari barangnya di toko laptop, stoknya tidak ada karena jarang ada yang beli dengan kapasitas sebesar yang Bapak mau (kecuali orang-orang kantoran yang seperti kubilang tadi) dan model yang ditunjukkan di katalog juga tidak ada. Akhirnya si penjual mencari ke toko-toko tetangga dan ketemu-lah satu laptop itu.
Dan kini....
laptop itu ada di hadapkanku ketika aku mengetik ini.
Sungguh, rencana Allah selalu lebih indah. Karena Dia mengetahui apa yang kita butuhkan dibanding apa yang kita inginkan :D
“... (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Qs. An-Nisaa’: 19)
No comments:
Post a Comment